Carpon Banten Lama

Wawancara Dengan Pak Juliadi Koordinator Musieum Banten Lama
Sejarah banten uniknya banyak versi, adapun alasan pemindahan Banten Girang Ke Banten Lama setidaknya ada 3 hal:
1.      Pamor: Pusat kerajaan yang sudah terkalahkan dianggap sudah tidak punya pamor
2.      Pertahanan: masuknya pedagang dari luar yang menginterpensi yang melemahkan pertahanan
3.      Letak Wilayah atau Posisi Perdagangan yang setrategis : dengan letak yang di dekat pantai dan pelabuhan. Dimana jalur perdagangan dimulai dari selat malaka – selat sunda dan pesisir laut utara jawa.
Dalam pemindahan ada empat komponen pokok kota lama yang bercorak islam: Keraton Serosoan, Mesjid dan tempat pertemuan Pemimpin dan Rakyatnya yakni Alun – alun serta Pasar.
Sementara untuk mesjid sendiri  telah mengalami beberapa kali perombakan, salah satunya menara mesjid yang Nampak sekarang bercorak eropa (seperti mercusuar).
Musieum Banten Lama


Peranan pemerintah dalam perawatan benda cagar budaya: Undang No 5 tahun 1992 diganti dengan Undang – Undang cagar Budaya No 11 tahun 2010. Seiring dengan itu harus sinergi ada yang dikelola oleh kabupaten / Kota dan Propinsi (kewenanganya).
Untuk pembersihan dan perawatan di sekitar cagar budaya sendiri ada pihak ke tiga yang menangani . yang kecil – kecil tidak kita tangani seperti kaputihan Taraju di Tasikmalaya serta makam-makam yang bersejarah lainnya untuk perawatannya cukup di tangani oleh pemerintah kabupaten. Sementara kita hanya mencakup yang bersipat Nasional.

Koleksi:
Banyak koleksi yang tersimpan dan tidak dipublikasikan dikarenakan proses penelitian yang masih berlangsung dan masih terdapat beberapa koleksi yang mungkin masih tertimbun dan belum diketemukan. Untuk sementara mungkin hanya koleksi yang bersipat utuh yang di pajang di musieum sementara yang lain disimpan di gudang milik PUSLIT (pusat penelitian) yang bertempat bersebelahan dengan Musieum Banten lama, disana terdapat jutaan serpihan /pecahan benda bersejarah (gerabah dan keramik) dan sering dijadikan sebagai tempat penelitian dari luar negeri seperti dari jepang yang meneliti berbagai macam keramik. Selain keramik juga terdapat gerabah dengan berbagai macam pola hias sekitar lebih dari 70 ragam hias yang sekarang sebagaian pola hias dijadikan sebagi motif gambar batik yang diberi nama batik banten.
Sebenarnya tempat ini bukan musieum tapi sebagi tempat koleksi, uniknya tempat ini bukan dibawah badan Musieum tapi di bawah BP3 yang bukan menangani musieum. Tapi dikarenakan betapa sayangnya apabila koleksi dibiarkan dan tidak dirawat maka didirikanlah tempat koleksi ini.

Keraton Kaibodan yang tinggal reruntuhan:
Sebenarnya apabila kita tidak memiliki data maka tidak akan di lakukan penelitian yang lebih lanjut dan dibiarkannya bentuk seperti apa adanya (reruntuhan) seperti sekarang. Karena apabila dilakukan pemugaran dan pembentukan tanpa adanya data yang kuat dan akurat maka itu disebut dengan pemalsuan. Sementara dasar pembangunan tempat bersejarah yakni bentuk,  tata letak, dan bahan.
Banyak sekali sekarang kasus seperti pemalsuan bangunan bersejarah yang dimana pembangunannya di kerjakan oleh arsitek dengan hanya modal imajinasi saja. Kita harus mempertahankan bahan dan dan tata letak bangunan, sementara sekarang ini kita tidak punya gambar yang asli tentang bentuk benteng ini. Benteng ini sendiri telah mengalami beberapa 4 kali perubahan dari mulai dibakar dan di gempur oleh pasukan belanda, nah sekarang kita apabila mau membangun mau mengambil versi yang mana? Sebelum di bakar dan di runtuhkan oleh belanda atau sesudah di bangun kembali oleh belanda?
Mesjid Banten Lama

Wilayah Situs:
Penelitian tergantung tujuan, sebenarnya hampir semua diwilayah ini / kawasan kepurbakalaan ini setiap jengkalanya mengandung sejarah. Ada salah satu penelitian yang pernah dilakukan ternyata kawasan ini terdapat bentuk benteng yang  berbentuk siksak yang mengelilingi kawasan ini yang mungkin dijadikan sebagi pusat pertahanan dulunya. Itu dibuktikan dari hasil penelitian penggalian dikawasan Benteng Spelwijk. Selain mengandalkan penelitian dan penggalian, kita juga menampung informasi dari masyarakat sekitar.
Untuk menggali dan melakukan penelitian harus sesuai dengan tujuannya dan indikasi, contoh: disuatu wilayah ditemukan banyak keramik maka dilakukanlah penelitian lebih jauh dikawasan tersebut.

Kendala pemeliharaan:
Kawasan Candi Borobudur mungkin terlihat lebih terawat dan menarik untuk dikunjungi itu disebabkan karena hanya punya satu kantor yang berpusat disana yang menangani candi. Sementara untuk kita disini ya……. alasan klasik lah….seperti administrasi dan keuangan. Contoh untuk pemugaran satu candi di Karawang (candi Batu Jaya) yang sudah perlangsung 11 tahun belum selesai, belum lagi nanti untuk perawatanya.
Kendala lainnya ada di Pemda sendiri yang kurang tenaga, maka sekarang undang-undang bersipat otonomi. Ada pemda yang banyak dana tapi SDMnya tidak ada / kurang, ada Pemda yang Banyak SDM tapi tidak ada dana.